Home / Finance / BNI Mau Buyback Rp 1,5 T, Bagaimana Dampaknya ke Harga Saham?

BNI Mau Buyback Rp 1,5 T, Bagaimana Dampaknya ke Harga Saham?

image

Jakarta

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyetujui pembelian kembali (buyback) saham senilai maksimal Rp 1,5 triliun. Hal ini dilakukan untuk memberikan indikasi kepada investor bahwa perseroan memandang harga saham saat ini belum mencerminkan fundamental perseroan.

Keputusan itu diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3). Buyback saham akan dilakukan dalam waktu paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST.

Head of Proprietary Investment PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Handiman Soetoyo mengatakan buyback saham yang dilakukan BNI tidak akan terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga saham. Hanya saja aksi korporasi tersebut bisa menahan harganya agar tidak jatuh terlalu dalam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Buyback hanya bisa menahan harga saham supaya tidak jatuh karena ada aturan harga buyback harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya,” kata Handiman kepada detikcom, Selasa (22/4/2025).

Selain itu, Handiman menyebut faktor sentimen di pasar akan lebih dominan karena jumlah buyback relatif terbatas. Bisa berupa faktor makro, fundamental, maupun flow.


ADVERTISEMENT

“Positif buat BNI karena bisa buyback saat harga sedang rendah,” ucap Handiman.

Sebagai informasi, saham BBNI sempat melampaui level 6.000 pada tahun lalu. Akan tetapi pada awal tahun ini harganya sudah terkoreksi 9,58% dibandingkan dengan posisi awal 2025, ke level 4.120 (harga penutupan 10 Februari 2025).

Per 22 April 2025 pada perdagangan sesi I, harga saham BBNI berada di level Rp 4.020 per lembar saham. Posisi itu sudah mengalami kenaikan 30 poin atau 0,75%.

Lihat juga video: Wondr by BNI Terima Penghargaan Strategi Komunikasi Aplikasi Perbankan Paling Kreatif dan Inovatif

(aid/rrd)