
Jakarta –
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi buka suara terkait dengan kondisi kemacetan parah di Pelabuhan Tanjung Priok. Ia menegaskan bahwa tidak ada kaitannya antara macet tersebut dengan kebijakan pembatasan kendaraan truk di masa Angkutan Lebaran 2025.
Hal ini ditegaskan Dudy saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi V DPR RI membahas evaluasi Angkutan Lebaran 2025. Dudy juga mengaku telah melakukan peninjauan ke lokasi kemacetan.
“Kalau kita lihat kan setelah kemarin saya meninjau, jadi tidak ada kaitannya antara kemacetan yang terjadi di Tanjung Priok dengan pembatasan kendaraan,” kata Dudy di Senayan, Jakarta, Rabu (23/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dudy menjelaskan, pembatasan kendaraan selesai diterapkan pada tanggal 8 April, walaupun di lapangan Kemenhub sudah melakukan relaksasi dari tanggal 7 April. Sedangkan kemacetan baru terjadi pada tanggal 17 April.
“Jadi dari tanggal 7 atau tanggal 8 ke tanggal kejadian tanggal 17 tentang harinya sudah terlalu jauh,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, ketika Dudy melakukan pengecekan di lapangan, kepadatan tidak terjadi di seluruh terminal, hanya di satu terminal. Adapun terminal itu ialah New Priok Container Terminal One (NPCT1).
Sementara itu, Dudy sendiri melihat bahwa di Tanjung Priok terdapat satu pengelola terminal yang melanggar kapasitas. Menurutnya, seharusnya ambang batas normal dari kapasitasnya di angka 65%, namun saat kejadian jauh di atasnya.
“Ada kapasitas yang dilanggar oleh pengelola terminal yang ada di pelabuhan. Nah itu berarti kalau saya tidak salah kapasitasnya itu sekitar 65%. Pada saat kejadian itu kapasitas sudah pergi dari salah satu terminal di pelabuhan,” kata dia.
Saat ditanya lebih lanjut tentang kemungkinan penerapan sanksi, Dudy mengatakan, pihaknya menyerahkan hal tersebut kepada PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo selaku induk.
“Kalau dari kami berharap bahwa itu tidak terjadi lagi. Dan kami juga minta supaya apabila sudah melampaui kapasitas, maka tidak boleh dipaksakan terjadi penumpukan. Sehingga kendaraan-kendaraan yang akan mengangkut atau yang akan mengambil peti kemas yang ada di pelabuhan itu tidak berdatangan dengan jumlah yang cukup banyak,” kata dia.
‘Lihat juga Video: Pramono Beri Teguran Keras ke Pelindo Buntut Macet Horor di Tanjung Priok’
(acd/acd)