
Jakarta –
Emiten BUMN pertambangan PT Timah Tbk (TINS) terpantau ambles 2,34% pada perdagangan sesi I Rabu (23/4) ke posisi Rp 1.045/saham. Saham TINS pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.040 – Rp 1.095/saham.
Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan saham TINS mungkin sudah kurang menarik lagi bagi sebagian investor. Salah satunya karena terseretnya perseroan dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Timah tahun 2015-2022 yang merugikan negara hingga Rp 300 triliun.
“(Saham) Timah itu menurut saya hopeless ya kasarnya karena itu korupsinya parah banget,” kata Teguh kepada detikcom, Kamis (24/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teguh menyebut investor pada dasarnya melihat bukan dari kasus korupsinya, melainkan dari performa kinerja laporan keuangan perseroan. Tercatat TINS mengalami kerugian bersih sebesar Rp 449,67 miliar pada 2023, meski mulai membukukan laba Rp 1,19 triliun pada 2024.
“Jadi poinnya bukan di korupsinya karena BUMN lain juga banyak korupsi, tapi karena perusahaannya sering rugi,” ucap Teguh.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata Teguh, Indonesia merupakan produsen tambang timah terbesar kedua di dunia sehingga seharusnya bisnis yang dijalankan bisa lebih menguntungkan.
“Indonesia itu eksportir timah kedua lho di dunia setelah China. Jadi secara bisnis perusahaannya harusnya untungnya gede banget. Kan timah itu tinggal ambil doang dari tanah, gampang tinggal gali, jual, selesai, tapi dia rugi terus,” ujarnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham TINS sepanjang 2025 atau year to date (ytd) sudah ambles 40 poin atau 3,65%. Kemudian dalam satu tahun terkoreksi 5 poin atau 0,48%.
Dengan diungkapnya kasus korupsi besar itu, Teguh berharap hal ini sebagai upaya bersih-bersih dan adanya pembenahan dari perseroan terkait operasional dan kinerja keuangan.
“(Nilai cetak laba) mungkin ada hubungannya dengan pengungkapan mega korupsinya kemarin. Jadi kita bisa berharap bahwa kasus korupsinya itu merupakan upaya bersih-bersih, meski nggak ada jaminan bahwa setelah itu korupsinya tidak lagi terjadi,” tutur Teguh.
Sampai saat ini Kejaksaan Agung (Kejagung) masih terus mendalami kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah tahun 2015-2022. Sejauh ini sudah ada 23 orang tersangka yang dijerat dengan nama-nama yang menjadi buar bibir salah satunya Harvey Moeis, yang merupakan suami dari aktris Sandra Dewi.
(aid/rrd)