
Jakarta –
Emiten penyedia layanan infrastruktur pusat data PT DCI Indonesia Tbk mencatat pendapatan sebesar Rp 1,8 triliun atau tumbuh 38,8%.
Kemudian perusahaan juga mempertahankan rekam jejak 100% power uptime sejak beroperasi pada 2013. Lalu memperluas skalabilitas layanan DCI Platform dengan total kapasitas 119 MW di tiga lokasi berbeda.
Pencapaian ini merupakan hasil dari strategi ekspansi terukur dan fokus berkelanjutan pada inovasi teknologi automation untuk mengoptimalkan efisiensi operasional. Dari sisi ekspansi dan skala operasional, DCI telah memperluas infrastrukturnya dengan menyelesaikan pembangunan pusat data JK6 dengan kapasitas 36 MW di DCI H1 Campus Cibitung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total kapasitas layanan DCI kini mencapai 119 MW, tersebar di tiga kawasan; Cibitung (H1), Karawang (H2), dan Jakarta (E1). DCI juga memperluas jangkauan geografis dengan rencana ekspansi ke Surabaya dengan memulai tahap awal pembangunan DCI E2 (9 MW) yang dirancang sebagai hub interkoneksi strategis bagi wilayah timur Indonesia, serta rencana proyek pusat data di Bintan yang dalam tahap penjajakan.
Direktur Keuangan dan Corporate Affairs PT DCI Indonesia Evelyn mengungkapkan pada tahun 2024 DCI berhasil mencatatkan pendapatan tahunan sebesar Rp 1,8 Triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 38,8% Year on Year.
ADVERTISEMENT
EBITDA Perseroan tumbuh 35,4% mencapai Rp 1,1 Triliun dengan marjin 65,3%, serta Perseroan berhasil membukukan Laba Bersih sebesar Rp 797 Miliar dengan pertumbuhan 54,9% Year on Year dan marjin laba bersih tercatat sebesar 44,0%.
“Hal ini menandakan efisiensi operasional yang tinggi dan pengelolaan biaya yang efektif di tengah kondisi makroekonomi global yang dinamis,” kata dia dalam siaran pers, Kamis (24/4/2025).
Selanjutnya, Perseroan juga melaporkan update kinerja keuangan untuk Kuartal 1 Tahun Buku 2025. Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan Rp 773 Miliar dengan pertumbuhan 118% Year on Year apabila dibandingkan Kuartal 1 Tahun Buku 2024.
Dari sisi profitabilitas, EBITDA Perseroan mencapai Rp 554 Miliar dengan Margin di 72% atau bertumbuh 138% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu, laba bersih Perseroan juga meningkat sebesar 193% Year on Year menjadi Rp 418 Miliar.
Kinerja keuangan yang solid di Kuartal 1 ini merupakan lanjutan dari keberhasilan Perseroan dalam menjalankan strategi bisnis di tahun 2024 serta didorong oleh semakin beragamnya ekosistem pelanggan DCI.
Sehubungan dengan laba bersih yang diperoleh pada tahun buku 2024 sebesar Rp 797 Miliar, RUPS menyetujui Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2025 sebesar Rp 5 Miliar dialokasikan untuk tambahan cadangan umum dan sebesar Rp 792 Miliar dialokasikan untuk laba ditahan (retained earning) untuk perluasan fasilitas pusat data.
Menyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik dan/atau Akuntan Publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2025, termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan besarnya honorarium dan syarat lainnya sehubungan dengan penunjukan tersebut, dan memberikan kewenangan dengan hak substitusi untuk menunjuk Akuntan Publik pengganti kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Menyetujui usulan penetapan remunerasi Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku 2024 dengan total nilai sebesar Rp 4.387.000.000,- dan menyetujui pelimpahan wewenang penetapan remunerasi Direksi Perseroan untuk tahun buku 2025 kepada Dewan Komisaris Perseroan.
Menyetujui pengalihan dan/atau menjadikan lebih dari 50% kekayaan bersih Perseroan sebagai jaminan utang atas nama Perseroan guna mendapatkan pendanaan baru yang berasal dari pihak ketiga termasuk sumber perbankan, dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.
Permintaan persetujuan ini guna memenuhi kepatuhan Perseroan terhadap UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan.
(kil/kil)