
Jakarta –
Negosiasi tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan berjalan mulus. Kedua negara tersebut bakal menyepakati kerja sama perdagangan dalam waktu dekat sebelum masa penangguhan tarif yang bakal berakhir pada Juli 2025.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent usai menyelesaikan pembicaraan perdagangan dengan delegasi Korea Selatan di Washington pada Kamis waktu setempat. Pertemuan tersebut diwakili oleh Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bertemu dengan Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok dan Menteri Industri Ahn Duk-geun.
“Kami mungkin bergerak lebih cepat dari yang saya kira, dan kami akan membicarakan istilah teknis paling cepat minggu depan,” kata Bessent dikutip dari Reuters, Jumat (25/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja, Bessent dan delegasi Korea Selatan tidak menjelaskan lebih rinci terkait kesepakatan dari pertemuan tersebut. Akan tetapi dalam pernyataan Korea Selatan beberapa waktu lalu, pihaknya meminta pengecualian dari tarif timbal balik dan tarif khusus AS dengan menawarkan kerja sama dalam pembuatan kapal dan energi serta dalam mengatasi ketidakseimbangan perdagangan.
Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok mengatakan AS dan Korea Selatan sepakat untuk mengadakan pembicaraan lanjutan pada 15-16 Mei di Korea Selatan guna menghasilkan kesepakatan perdagangan.
ADVERTISEMENT
“Diskusi akan difokuskan pada empat bidang utama: tarif dan tindakan non-tarif, keamanan ekonomi, kerja sama investasi, dan kebijakan mata uang,” kata Choi.
Choi mengatakan Korea Selatan secara khusus fokus pada sektor otomotif yang menghadapi dampak negatif terbesar dari tarif Presiden AS Donald Trump.
Dalam pernyataan dengan wartawan Korea Selatan, Choi mengatakan Korea Selatan tidak ada pembahasan mengenai biaya pertahanan selama pembicaraan tersebut.
Ia juga mengatakan Kementerian Keuangan Korea Selatan dan Departemen Keuangan AS akan mengadakan diskusi terpisah mengenai kebijakan mata uang atas permintaan Bessent.
(rrd/rrd)