Fixed cost atau biaya tetap adalah elemen yang memegang peranan penting dalam pengelolaan biaya usaha. Nilai fixed cost tidak mudah berubah, sehingga biaya ini akan sangat membantu perencanaan, pencatatan, dan strategi pengelolaan keuangan di masa mendatang.
Memahami dan mengelola keuangan adalah keterampilan yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha. Jadi, seorang pengusaha wajib memahami berbagai jenis biaya yang dapat dikeluarkan oleh perusahaannya. Nah, salah satu jenis biaya ini adalah fixed cost.
Memahami fixed cost atau biaya tetap sangat penting dalam bisnis karena membantu menentukan titik impas (break-even point), mendukung perencanaan jangka panjang, dan mempermudah evaluasi keuangan.
Dengan mengetahui biaya tetap, perusahaan dapat menghitung jumlah minimum penjualan yang diperlukan untuk menutupi semua pengeluaran, merencanakan strategi bisnis yang lebih efektif, dan melakukan evaluasi keuangan secara lebih akurat. Hal ini dapat membantu bisnis untuk mengetahui jumlah minimum pengeluaran yang harus mereka penuhi agar tetap bertahan.
Definisi Fixed Cost
Fixed cost atau biaya tetap adalah jenis biaya yang jumlahnya tidak berubah meskipun volume produksi atau penjualan mengalami perubahan.
Dengan kata lain, biaya ini harus tetap dibayarkan oleh perusahaan, terlepas dari apakah produksi berlangsung atau tidak. Misalnya, meskipun sebuah pabrik berhenti beroperasi sementara, pemiliknya tetap harus membayar sewa gedung atau gaji karyawan tetap.
Hal ini tentunya berbeda dengan variable cost atau biaya variabel, yakni biaya yang bisa berubah atas pengaruh faktor tertentu, seperti volume produksi atau penjualan.
Ada beberapa karakteristik utama dari biaya tetap atau fixed cost, yaitu:
- Tidak dipengaruhi volume produksi, artinya biaya tetap harus dibayarkan meskipun produksi sedang rendah atau bahkan nol.
- Bersifat jangka panjang, maksudnya sebagian besar fixed cost berkaitan dengan kewajiban jangka panjang, seperti kontrak sewa atau pembelian aset besar.
- Pencatatan yang konsisten, yakni biaya ini biasanya dicatat secara rutin dalam laporan keuangan setiap periode tertentu.
- Tidak dapat dihindari dalam jangka pendek, artinya adalah beberapa biaya tetap, seperti sewa gedung atau pajak properti, tidak dapat dihapuskan dalam waktu singkat tanpa konsekuensi tertentu.
Jenis-Jenis Fixed Cost
Berdasarkan definisinya, terhadap beberapa jenis biaya yang termasuk dalam kategori fixed cost, yaitu:
1. Committed Fixed Cost
Committed fixed cost adalah biaya tetap yang wajib dikeluarkan perusahaan untuk mempertahankan kapasitas produksi saat ini, seperti biaya sewa, penyusutan aset, dan pajak properti.
Biaya ini muncul dari keputusan jangka panjang manajemen mengenai ukuran dan sifat organisasi, sehingga sulit dihindari atau dikurangi dalam jangka pendek tanpa mempengaruhi operasi perusahaan.
2. Discretionary Fixed Cost
Berbeda dengan committed fixed cost, biaya ini bersifat fleksibel dan bergantung pada keputusan manajemen. Biaya ini bisa ditingkatkan, dikurangi, atau dihapus tanpa langsung memengaruhi operasional inti perusahaan.
3. Step Fixed Cost
Jenis biaya tetap ini berubah dalam langkah tertentu ketika bisnis mencapai tingkat operasi yang lebih tinggi. Sebagai contoh, jika sebuah restoran menambah lokasi baru, biaya sewa akan meningkat, tetapi tetap berada dalam kategori fixed cost.
4. Separable Fixed Cost
Biaya tetap ini dapat diidentifikasi dan dipisahkan berdasarkan unit atau departemen tertentu dalam perusahaan. Misalnya, biaya tetap untuk satu departemen pemasaran berbeda dengan biaya tetap untuk produksi.
Contoh Fixed Cost yang Dibayarkan Perusahaan
Setiap jenis fixed cost di atas dalam prakteknya terpecah menjadi berbagai contoh. Nah, di bawah ini, kamu bisa tahu beberapa contoh lain yang kerap dipakai dalam bisnis:
1. Sewa gedung atau kantor
Perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar sewa ruang kantor, pabrik, atau toko setiap periode tertentu, biasanya bulanan atau tahunan. Biaya ini tetap harus dibayarkan sesuai perjanjian sewa, terlepas dari tingkat penggunaan atau pendapatan perusahaan pada periode tersebut.
Misalnya, meskipun perusahaan mengalami penurunan produksi atau pendapatan, biaya sewa gedung tetap harus dibayarkan sesuai kesepakatan awal.
2. Gaji karyawan tetap
Karyawan dengan status tetap menerima gaji pokok yang jumlahnya konsisten setiap periode pembayaran, biasanya bulanan. Nominal gaji ini tidak dipengaruhi oleh fluktuasi produksi atau pendapatan perusahaan.
Artinya, meskipun perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan dalam aktivitas bisnis, gaji pokok karyawan tetap harus dibayarkan sesuai kontrak yang telah disepakati.
3. Asuransi
Perusahaan seringkali memiliki polis asuransi untuk melindungi aset, seperti bangunan, peralatan, atau kendaraan. Premi asuransi ini dibayarkan secara berkala dengan jumlah yang tetap, sesuai dengan ketentuan dalam polis.
Pembayaran premi ini harus dilakukan tepat waktu untuk memastikan perlindungan aset perusahaan tetap berlaku, tanpa memandang kondisi keuangan atau operasional perusahaan saat itu.
4. Pajak properti
Pajak yang dikenakan atas kepemilikan aset seperti tanah dan bangunan merupakan pengeluaran tetap yang harus dibayarkan perusahaan. Jumlah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) biasanya ditetapkan berdasarkan nilai serta luas properti, dan harus dilunasi sesuai jadwal yang ditentukan oleh otoritas pajak, terlepas dari kondisi operasional perusahaan.
5. Biaya penyusutan aset tetap
Biaya penyusutan atau depresiasi adalah alokasi periodik atas penurunan nilai aset tetap seperti mesin, peralatan, atau bangunan seiring berjalannya waktu dan penggunaan.
Meskipun tidak melibatkan arus kas keluar secara langsung, biaya ini dicatat dalam laporan keuangan sebagai pengurangan nilai aset, dan jumlahnya tetap setiap periode berdasarkan metode penyusutan yang digunakan.
Cara Mengelola Fixed Cost
Mengelola fixed cost secara efektif adalah salah satu langkah kunci untuk menjaga kesehatan keuangan dan meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memastikan biaya tetap dikelola dengan optimal:
- Lakukan analisis rutin
Melakukan analisis berkala terhadap biaya tetap sangat penting untuk memastikan efisiensi. Periksa pengeluaran seperti sewa gedung, asuransi, dan gaji karyawan tetap, apakah masih relevan dengan kebutuhan bisnis.
Jika sebuah gedung terlalu besar untuk kebutuhan operasional saat ini, pertimbangkan untuk mencari ruang yang lebih kecil dengan biaya lebih rendah. Evaluasi ini membantu mengidentifikasi pengeluaran yang dapat dikurangi tanpa mengganggu operasional bisnis.
- Optimalkan penggunaan aset tetap
Pastikan aset yang menimbulkan biaya tetap, seperti mesin, gedung, atau kendaraan operasional, digunakan secara maksimal.
Misalnya, jika mesin produksi tidak beroperasi pada kapasitas penuh, cari cara untuk meningkatkan produksinya, seperti menambah pesanan atau menyewakan mesin yang tidak terpakai ke pihak lain. Dengan begitu, biaya tetap tersebut dapat memberikan nilai lebih bagi bisnis.
- Negosiasikan kontrak biaya tetap
Beberapa biaya tetap, seperti sewa gedung atau langganan perangkat lunak, dapat dinegosiasikan ulang agar lebih sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan. Misalnya, saat kontrak sewa mendekati masa berakhir, kamu dapat bernegosiasi dengan pemilik properti untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif atau tambahan fasilitas.
Hal yang sama berlaku untuk kontrak layanan lain ya, seperti jasa asuransi atau penyediaan internet.
- Gunakan teknologi untuk efisiensi
Teknologi modern dapat membantu mengelola fixed cost dengan lebih efisien. Gunakan perangkat lunak akuntansi atau manajemen biaya untuk melacak pengeluaran tetap secara real-time. Teknologi ini juga dapat mencatat laporan keuangan secara detail, sehingga pemantauan area mana saja yang membutuhkan penghematan atau optimalisasi bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Selain itu, banyak aplikasi yang dirancang untuk menganalisis tren pengeluaran, membantu membuat keputusan strategis berdasarkan data.
Itulah informasi seputar cara mengelola fixed cost yang dapat kamu manfaatkan untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya sekaligus mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan. Selain itu, penerapan langkah di atas juga bisa membantu menjaga stabilitas keuangan dan jadi fondasi kuat untuk pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Kini, kamu sudah tahu kan bahwa fixed cost merupakan elemen penting dalam struktur biaya perusahaan. Dengan memahami biaya tetap lebih dalam, bukan tak mungkin kamu bisa mengembangkan usaha menjadi dan mencapai kesuksesan lebih mudah.
Perlu diingat, kamu perlu melakukan analisis dan evaluasi berkala terkait fixed cost usahamu agar tetap relevan dengan kebutuhan bisnis. Dengan begitu, pengelolaan fixed cost dapat membantumu mencapai tujuan perusahaan.