
Jakarta –
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) dengan kode saham CNMA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 929,2 miliar pada kuartal pertama 2025. Angka ini terutama didorong oleh kontribusi penjualan tiket bioskop yang mencapai 63% dan lini bisnis makanan dan minuman (F&B) yang menyumbang 33%.
Direktur Utama Cinema XXI, Suryo Suherman, menyampaikan bahwa faktor musim dan momentum sangat mempengaruhi jumlah kunjungan penonton, sehingga mempengaruhi dinamika industri bioskop.
“Pada bulan Maret 2025, bertepatan dengan momen Ramadhan, kami mencatat penurunan aktivitas menonton film di bioskop jika dibandingkan dengan hari-hari biasa, karena adanya perubahan tren konsumsi masyarakat,” ujar Suryo dalam keterangannya, Jumat (25/4/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun ada penurunan jumlah penonton, dengan lima film yang berhasil menarik lebih dari 1 juta penonton, Cinema XXI tetap menunjukkan kinerja yang solid. Pada periode yang sama tahun lalu, terdapat tujuh film yang menembus angka 1 juta penonton. Pendapatan Cinema XXI pada kuartal pertama 2025 mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya, namun EBITDA tetap positif sebesar Rp 125,2 miliar.
“Meski ada dinamika dalam industri, kami tetap bersyukur dapat membukukan EBITDA positif, yang menunjukkan bahwa kondisi operasional perusahaan tetap sehat dan stabil. Kami juga terus berupaya berekspansi dengan membuka bioskop-bioskop baru untuk menghadirkan hiburan yang berkualitas dan terjangkau,” tambah Suryo.
ADVERTISEMENT
Pada kuartal pertama 2025, Cinema XXI membuka empat lokasi bioskop baru yang menambah 15 layar, di antaranya di Tenth Avenue XXI Bandung, Living World Grand Wisata XXI Bekasi, Bandara City Mall XXI Tangerang, dan Mall Indramayu XXI. Dengan demikian, hingga 31 Maret 2025, Cinema XXI telah hadir di 66 kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dengan total 1.365 layar di 260 lokasi bioskop.
Suryo juga optimis dengan kinerja kuartal kedua 2025, yang diprediksi akan membaik. “Di bulan April 2025, jumlah penonton sudah mendekati total penonton pada kuartal pertama 2025. Lonjakan ini datang dari lima film yang tayang selama libur Lebaran. Hal ini menunjukkan daya tarik bioskop yang masih kuat sebagai destinasi hiburan,” ungkap Suryo.
(rrd/rrd)