
Jakarta –
Ekspor minuman beralkohol buatan Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mengalami penurunan drastis akibat kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump ke banyak negara.
Berdasarkan laporan dari Distilled Spirits Council of the United States (DISCUS) menyebutkan ekspor minuman beralkohol AS mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 2,4 miliar pada tahun lalu. Rekor tersebut termasuk adanya peningkatan pengiriman sebesar 39% ke Uni Eropa.
Presiden dan CEO DISCUS Chris Swonger mengatakan ekspor tersebut tak lain berkat adanya hubungan perdagangan yang dibangun kembali antara AS dan Uni Eropa. Namun saat ini, kata Chris, keuntungan yang didapatkan beberapa tahun lalu nampaknya tidak akan terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sayangnya, sengketa dagang yang sedang berlangsung yang tidak terkait dengan sektor kami telah menyebabkan ketidakpastian, membuat banyak penyuling AS tidak beroperasi dan menghambat pertumbuhan penjualan,” kata Chris dikutip dari CNN, Jumat (24/4/2025).
Chris mengatakan, sejak Uni Eropa menghapus wiski AS pada tahun 2022, ekspor dari AS ke Uni Eropa telah melonjak hampir 60% menjadi US$ 699 juta. Namun kini wiski AS akan menjadi sasaran dari kenaikan tarif Trump.
ADVERTISEMENT
Uni Eropa berencana akan menerapkan tarif pada wiski AS bulan ini sebagai balasan atas tarif Trump yang dikenakan terhadap Uni Eropa, tetapi menundanya setelah Trump mengumumkan masa penangguhan selama 90 hari. Menurut Chris, masa penangguhan ini merupakan langkah awal yang positif terhadap minuman beralkohol AS.
“Ini untuk mengembalikan sektor minuman keras AS-UE ke tarif nol dan mengurai minuman keras dari sengketa perdagangan ini,” katanya.
Chris mengatakan, tarif Uni Eropa akan menjadi pukulan telak bagi penyuling dan pembuat minuman beralkohol Amerika. Pasalnya, Uni Eropa merupakan pasar ekspor terbesar untuk minuman beralkohol buatan AS, yang mencakup sekitar setengah dari seluruh ekspor minuman beralkohol AS, senilai US$ 1,2 miliar tahun lalu.
Namun, bukan hanya Uni Eropa. Kanada adalah penerima minuman keras buatan AS terbesar kedua, dengan total US$ 221 juta tahun lalu. Tarif balasan Kanada sebesar 25% untuk semua minuman keras AS yang mulai berlaku bulan lalu dan penarikan banyak merek Amerika dari toko minuman keras Kanada, menyebabkan ketidakpastian dalam prospek tahun ini.
(rrd/rrd)