Home / Site News / IPA Convex 2025 Bidik Kesepakatan CCS Hub

IPA Convex 2025 Bidik Kesepakatan CCS Hub

image

Jakarta

Indonesian Petroleum Association Convention & Exhibition (IPA Convex) 2025 menargetkan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS), utilization and storage (CCUS). Contohnya antara Indonesia dan Singapura.

“Yang kita mau targetkan adalah, mudah-mudahan ada penandatanganan misalnya MoU CCS Hub, misalnya antara Singapura dan Indonesia. Mudah-mudahan ya,” terang Hariadi saat ditemui detikcom di Universitas Pertamina, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

IPA Convex 2025 akan digelar di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 20-22 Mei mendatang. Adapun acara tersebut akan mewadahi pertemuan antara pelaku usaha dan pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lanjut Hariadi, proses negosiasi penandatanganan MoU ini masih bergantung pada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.

“Kalau soal proyek-proyek CCS itu apakah ada sesuatu yang di Mei, ya kita harus wait and see,” jelasnya.


ADVERTISEMENT

Sementara itu, berdasarkan data yang ada Indonesia diketahui memiliki potensi penyimpanan CO2 hingga sebesar 700 gigaton (gt). Namun begitu, menurut Hariadi, potensi penyimpanan CO2 tersebut tidak akan menghasilkan nilai ekonomis jika proyek CCS Hub tidak jadi dikerjakan.

Diakui, saat ini belum banyak pihak yang bermain di industri penyimpanan CO2 karena biaya proyeknya sangat besar. “Saya lihat banyak orang yang tidak bermain di industri itu. Mahal banget,” tegasnya.

Hariadi mengatakan, ada dua syarat penting bagi negara yang dapat mengelola penyimpanan CO2. Pertama, ada negara maju yang memiliki kecukupan dana namun tidak memiliki lokasi penyimpan. Dan, kedua, ada negara lain yang memiliki potensi secara geologi untuk menampung CO2.

Hariadi menambahkan, fokus utama pembahasan CCS dalam acara IPA Convex 2025 adalah melahirkan kesepakatan awal antar negara untuk emisi. “Yang kita harapkan adalah tanda tangan kesepakatan awal antarnegara untuk transportasi emisi karbon lintas negara bisa dicapai saat itu,” tutupnya.

Sebagai informasi, pada IPA Convex 2024 yang lalu terjadi kesepahaman tentang CCS dan CCUS antara PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, Korean National Oil Corporation (KNOC), perusahaan pelat merah asal Korea Selatan, untuk mengembangkan CCS di area Sunda-Asri Basin.

Baca terus informasi terbaru terkait IPA Convex 2025 di dtk.id/ipaconvex2025

(hns/hns)