Home / Finance / Menilik Prospek Kinerja Saham PGAS Setelah Tersangkut Kasus Korupsi

Menilik Prospek Kinerja Saham PGAS Setelah Tersangkut Kasus Korupsi

image

Jakarta

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sedang tersangkut kasus korupsi dalam kerja sama jual beli gas dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE) yang merugikan negara sebesar US$ 15 juta atau setara Rp 252,91 miliar (kurs Rp 16.861). Kasus ini terkait kejadian pada periode 2017-2021.

Lantas, bagaimana prospek kinerja saham emitennya yang berkode saham PGAS tersebut? Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan kasus ini menambah daftar panjang BUMN yang bermasalah dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Adanya korupsi bisa membuat performa kinerja laporan keuangan tidak baik sehingga berpengaruh terhadap kinerja saham.

“Jadi pengaruhnya ada ke laporan keuangan, laporan keuangannya kurang bagus dan bikin sahamnya nggak jalan,” kata Teguh kepada detikcom, Rabu (23/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh menyoroti kinerja keuangan PGN dalam lima tahun terakhir yang dianggap menurun, padahal secara operasional jumlah jaringan pipanya terus bertambah. Alhasil kinerja saham PGAS cenderung stagnan.

“Jadi sejak awal sahamnya PGAS ini sekarang kan di harga Rp 1.000-an, nggak kemana-mana lima tahun terakhir ini karena kinerjanya turun dan salah satunya mungkin karena ada kasus-kasus seperti ini (korupsi) yang ketahuan dengan yang belum ketahuan,” ucap Teguh.


ADVERTISEMENT

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham PGAS pada perdagangan hari ini berada di level Rp 1.700 per lembar saham. Angka itu naik 25 poin atau 1,49%.

Terkait kasus korupsi terbaru ini, Teguh menilai tidak terlalu signifikan terhadap kinerja saham PGAS. Pasalnya kejadiannya sudah cukup lama dan nilai kerugiannya disebut tidak terlalu signifikan.

“Bukan berarti mengecilkan, US$ 15 juta itu tetap uang tapi dibandingkan dengan kasus korupsi lainnya ini relatif kecil, sedangkan pendapatan PGAS dalam satu tahun itu bisa US$ 3-4 miliar, jadi nggak signifikan. Jadi harusnya hal ini nggak ngaruh karena dua hal itu,” beber Teguh.

Teguh melihat ada prospek yang bagus ke depan terkait harga saham PGAS jika perseroan melakukan pembenahan terkait operasional dan kinerja keuangan.

“Kalau sekarang satu-persatu dibersihkan, mudah-mudahan ke depannya korupsi sudah tidak ada dan kalau secara operasional dan keuangan dia tetap bagus, pendapatan dan laba bersih naik, prospeknya akan bagus,” pungkasnya.

(aid/rrd)