
Jakarta –
CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan pemerintah China telah berhenti menerima pesawat dari perusahaannya. Hal ini sebagai balasan atas kebijakan tarif yang dikeluarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Mereka sebenarnya telah berhenti menerima pengiriman pesawat karena lingkungan tarif,” Ortberg, dikutip dari CNBC, Kamis (24/4/2025).
Ortberg mengatakan beberapa pesawat 737 Max yang telah sampai di China akan dikembalikan lagi ke AS. Sejumlah pesawat yang belum dikirim ke China juga batal diterbangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boeing meyakini masih banyak maskapai dari negara lain yang akan menerima pesawatnya. Ortberg pun memastikan, tindakan China tidak akan mempengaruhi kondisi perusahaan.
“Ada banyak pelanggan di luar sana yang mencari pesawat Max. Kami tidak akan menunggu terlalu lama. Saya tidak akan membiarkan ini menggagalkan pemulihan perusahaan kami,” terang dia.
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump awal bulan ini mengeluarkan tarif impor balasan kepada sejumlah negara, termasuk China. Saat kebijakan itu ditunda 90 hari untuk negara lainnya, tetapi Trump bersikap lain ke China.
Pemerintah China tidak tinggal diam. Negara tersebut mengeluarkan balasan tarif dan memutuskan berbagai langkah salah satunya menyetop pembelian dan penyewaan pesawat dari produsen pesawat AS, Boeing.
Saat saling serang berlangsung, Trump melunak. Ia terbuka kepada China untuk bernegosiasi atas kebijakan tarifnya. Adapun tarif yang dikenakan Trump kepada China sebelumnya 145%-245%. Trump membuka opsi dapat turun, namun tidak sampai 0%.
“Tidak akan setinggi itu. … Tidak, tidak akan mendekati setinggi itu. Tarif akan turun secara substansial. Namun, tidak akan nol,” kata Trump.
Saksikan Live DetikPagi:
(acd/acd)