Home / Site News / RI Mulai Pembicaraan Teknis Soal Negosiasi Tarif Trump

RI Mulai Pembicaraan Teknis Soal Negosiasi Tarif Trump

image

Jakarta

Negosiasi kebijakan tarif impor tinggi dengan Amerika Serikat (AS) akan masuk ke fase pembicaraan teknis. Hal ini akan dilakukan dalam dua minggu ke depan.

Pembicaraan teknis menargetkan sebuah solusi konstruktif dan saling menguntungkan guna memperkuat kemitraan ekonomi strategis antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Kesempatan tersebut juga menjadi momentum yang tepat untuk mendorong reformasi struktural yang saat ini tengah dilakukan Indonesia untuk mendorong perdagangan dan investasi.

Dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Jumat (25/4/2025), pada tanggal 23 April 2025 lalu delegasi Indonesia dan pihak USTR juga telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) terkait Bilateral Agreement on Reciprocal Trade, Investment, and Economic Security sebagai landasan bagi kelanjutan pembahasan di tingkat teknis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan serta konsultasi internal dengan pemangku kepentingan dalam negeri, dengan tetap akan terus berkomunikasi dengan pihak Amerika Serikat untuk melanjutkan proses negosiasi bagi kepentingan bersama kedua negara.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan Indonesia mendapatkan apresiasi atas respons untuk melakukan dialog dan negosiasi tersebut. Selain itu, apresiasi juga diberikan atas proposal Indonesia yang disampaikan ke AS termasuk menjadi salah satu proposal paling lengkap dan detail yang menggambarkan kerja sama saling menguntungkan.


ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Airlangga juga mengimbau agar pelaku ekonomi dalam negeri mulai mencari peluang pasar baru dari negara atau kawasan lain.

“Karena outlook pertumbuhan ekonomi dunia mengalami penurunan dan perdagangan juga, volume-nya juga akan terkena penurunan, maka tentu kita di dalam negeri, seluruh pelaku ekonomi ya kita harus bersiap-siap dan juga perlu mencari alternatif pasar baru dan karena persaingan akan semakin ketat,” papar Airlangga.

(acd/acd)