
Jakarta –
Harga minyak dunia sempat anjlok 2% pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis (24/4/2025) waktu Indonesia. Kondisi ini didorong kekhawatiran pasar terhadap potensi lonjakan pasokan dari OPEC+ serta perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.
Dikutip dari Reuters, Kamis (24/4/2025), harga minyak mentah Brent ditutup melemah US$ 1,32 atau 1,96% menjadi US$ 66,12 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$ 1,40 atau 2,2% ke posisi US$ 62,27.
Harga minyak kemudian mulai pulih. Harga minyak mentah Brent naik 6 sen atau 0,09%, menjadi US$ 66,18 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 7 sen atau 0,11%, menjadi US$ 62,34 per barel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penurunan hingga 2% beberapa waktu lalu terjadi setelah adanya laporan sejumlah anggota OPEC+ menyarankan percepatan pada peningkatan produksi minyak untuk bulan Juni. Info ini mengutip tiga sumber yang mengetahui perundingan OPEC+.
Selain itu, berita tentang tarif juga sempat menambah ketegangan pada harga minyak. Namun demikian, tanda-tanda bahwa AS-China akan menuju ke arah perundingan perdagangan akhirnya memberikan sedikit dukungan pada harga. The Wall Street Journal melaporkan, Gedung Putih bersedia menurunkan tarifnya terhadap China hingga 50% untuk membuka negosiasi.
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan tarif 145% untuk produk China dan 125% untuk produk AS, tidak berkelanjutan dan harus diturunkan sebelum pembicaraan perdagangan antara kedua belah pihak. Namun ia tidak menyebutkan jumlahnya.
Di sisi lain, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Rabu bahwa tidak akan ada pengurangan tarif sepihak atas barang-barang dari China.
(acd/acd)